RANGKUMAN UNIK TENTANG GROUP LAWAK WARKOPDKI
Siapa yang tidak kenal dengan warkop DKI ? Group lawak
legendaris warkop DKI sangat popular di era 1980an dan film filmnya masih
diminati para pecinta film klasik Indonesia hingga saat ini. Walau sekarang
banyak adegan yang di potong oleh Lembaga Sensor Indonesia. Kali ini kami akan
membagikan beberapa fakta dari Group lawak legendaris Warkop DKI. Ada fakta apa
saja ya? Langsung cek Daftar pertamanya dibawah ini.
Warkop DKI awalnya dibentuk pada tahun 1973 oleh produser
radio Prambors Jakarta Bernama Temmy Lesanpura Saat itu, Temmy bertemu dengan
Kasino, Nanu Mulyono, dan Rudi Badil Temmy melalui siaran radio Prambors pada
tahun 1973. Saat itu nama siaran radionya adalah “Obrolan Santai di Warung Kopi”.
Setahun kemudian, pada tahun 1974, Dono dari Universitas Indonesia bergabung.
Dan selang 2 tahun kemudian, pada tahun 1976, Indro yang paling muda bergabung,
hingga akhirnya group lawak itu dinamakan Warkop Prambors dengan jadwal siaran
rutin di radio Prambors.
Beranggotakan Para Mahasiswa Cerdas
Pada poin sebelumnya, Kami telah menceritakan bahwa Warkop
Prambors awalnya beranggotakan 5 orang, yaitu Rudi Badil, Nanu Mulyono, Kasino
, Dono, dan Indro. Ternyata, 5 anggota itu adalah pemuda berpendidikan lho! Semuanya
berkuliah di Universitas Indonesia yang terkenal dengan mahasiswa cerdas dan
berprestasi. Kecuali Indro yang berkuliah di Universitas Pancasila yang proses
masuknya juga tidak mudah.
Group lawak yang beranggotakan mahasiswa masih terbilang langka pada tahun1970-an.
Sehingga lawakan-lawakan dari generasi terpelajar pada masa
itu memberi angin segar di dunia hiburan Tanah Air. Apalagi chemistry mereka
berlima saat membawakan siaran radio lawak bener – bener serasi dan kompak.
Nama Warkop DKI Terbentuk Tahun 1980-an
Seiring berjalannya waktu, ternyata perjuangan seluruh anggota Warkop Prambors tidak berjalan
mulus sesuai rencana. Saat Group lawak itu ditawari syuting Film pada akhir
Tahun 1970-an, ternyata salah satu anggotanya yaitu Rudi Badil Mundur karena
Demam Panggung. Akhirnya hanya tersisa Nanu, Kasino, Dono, dan Indro.
Mereka berempat akhirnya melanjutkan syuting film dan siaran
radio sebagai Warkop Prambors tanpa Rudy. Lalu pada tahun 1980, Nanu Mulyono
keluar dari warkop prambors untuk berkarir solo. Namun, Nanu meninggal pada
tanggal 22 Maret 1983 karena sakit ginjal. Setelah itu pada sekitar tahun 1987,
anggota yang tersisa yaitu dono, kasino dan Indro mengubah nama group dari
warkop prambors menjadi Warkop DKI, agar tidak harus mengirimkan Royalti ke
radio prambors, DKI adalah akronim dari Dono, Kasino, Indro dan juga
menyiratkan DKI Jakarta.
Pada tahun 1979 sampai 1988, Warkop DKI aktif merilis album
lawak sebanyak 12 kaset, lho! Benar, Anda tidak salah baca. Album yang dirilis
Warkop DKI bukan album music, melainkan album lawak. Isi albumnya berisi
lawakan yang dikemas dalam bentuk audio, sehingga sama seperti podcast komedi
pada zaman sekarang. Album lawak yang dirilis pertama kali berjudul “Cangkir
Kopi” pada tahun 1979. Saat itu, sampai tahun 1986, group lawak ini masih membawa
bendera Prambors, dan sempat merilis 11 album lawak lainnya. Namun pada tahun
1987, mereka merilis 2 album terakhir berjudul “Makin Tipis Makin Asik,” dan “Kunyanyikan
Judulku”. Di dua album itu, Warkop DKI tampil sebagai penyanyi dengan sedikit
selingan lawak.
Memproduksi Film Dua Kali Setahun
Warkop DKI telah merilis banyak banget film-film yang selalu
ditunggu penanyangannya di bioskop Indonesia pada era itu. Hebatnya, warkop DKI
mampu memproduksi dan menayangkan 2 kali setahun lho! Bahkan pada tahun 1985
mereka merilis 3 judul film sekaligus.
Jika ditotal, ada sekitar 34 film seru yang dibintangi Dono,
Kasino, Indro dan beberapa judul paling jadul masih dibintangi mendiang Nanu.
Beberapa judul Film yang paling popular adalah “sama juga bohong”, “masuk kena
keluar kena”, dan “mana tahaaan” mungkin sampe sekarang masih banyak banget
yang menonton ulang film mereka karena tak akan membosankan walaupun di tonton
berulan ulang tak hilang dan tetap lucu sampai sekarang
Komentar