Real Madrid kalah dengan Rival sekotanya

 

Real Madrid kalah dengan Rival sekotanya



RealMadrid kalah telak 0-1 dari musuh beyutuannya dengan sekotanya yaitu AtleticoMadrid dalam duel minggu ke-35 La Liga.

Hasil ini tidak berpengaruh untuk Real

 madrid, tapi kalah teteaplah kalah.carlo Ancelotti menegaskan bahwa skuadnya harus terus menjaga focus meski sudah mengunci gelar juara ajang bergensi yaitu Liga Spanyol.

Tidak butuh poin, tapi

Ancelotti memahami pandangan publik yang menuding Madrid menganggap enteng pertandingan. Namun, dia menegaskan bahwa Madrid harus terus berambisi menang di sisa laga musim ini.

"Kami tidak puas dengan performa di babak pertama karena banyak kesalahan umpan. Mentalitas sangat penting dalam pertandingan semacam ini. Atletico unggul dalam hal itu," kata Ancelotti.

"Kami tidak membutuhkan poin, tapi kami harus memberikan performa yang sangat apik. Kami akan main lebih baik di babak kedua karna menjaga stamina para pemain juga."

"[Meskipun demikian], kami perlu mengistirahatkan pemain-pemain yang kelelahan untuk menghindari risiko masalah," imbuhnya.

Madrid akan bermain melawan Liverpool di final Liga Champions 2021/22, 29 Mei 2022. Ada sekitar 20 hari lagi dengan tiga laga sisa di La Liga. Tiga laga inilah yang harus dikelola dengan baik.

"Pertandingan berjalan bagus, khususnya di babak kedua. Kami hampir bermain imbang dengan perlawanan musuh dan kami harus terus melanjutkan performa apik dan strategi yang sanagt baik itu," sambung Ancelotti.

"yang Prioritas menurut kami adalah menghindari potensi masalah dan memberikan menit bermain bagi mereka yang belum banyak bermain musim inidan untuk menjaga stamina seluruh pemain ."

"Pertandingan-pertandingan berikutnya pun akan demikian," tandasnya.

Real Madrid menelan kekalahan yang telak dalam laga pertandingan bergengsi menantang rival sekotanya, Atletico Madrid, endati demikian, penggemar setianya tidak terlihat kecewa dengan hasil ini.

Apapun hasil yang didapatkan tidak berperngaruh memberikan lagi buat Real Madrid. Pasukan pemain Carlo Ancelotti itu sudah dinyatakan juara karena secara hitung-hitungan tak bisa lagi dikejar oleh pesaingnya.

Kendati demikian, Real Madrid tetap memberikan perlawanan dan tidak bermain dengan ogah-ogahan. Mereka bisa melakukan  beberapa peluang, sayangnya pemain yang Bernama Jan Oblak tampil gemilang di bawah mistar gawang Atletico Madrid.

Los Rojiblancos sendiri kesulitan untuk membongkar lini pertahanan Real Madrid. Gol semata wayangnya lahir dari titik putih pada menit ke-40 melalui eksekusi Yannick Carrasco.

Real Madrid kalah, tapi fansnya tidak terlihat kesal karena hasil ini. Reaksi mereka di media sosial tampak seragam dan menganggap kekalahan ini sebagai hal yang sepele. Simak informasinya di bawah ini.

Dalam pertandingan itu, Ancelotti melakukan tujuh perubahan pada susunan pemainnya dari laga melawan Manchester City di Liga Champions tengah pekan lalu. Dia mengistirahatkan sejumlah pilar utama Madrid.


Di bawah mistar gawang, Andriy Lunin dapat kesempatan langka untuk jadi starter menggantikan Thibaut Courtois. Nama-nama seperti Karim Benzema, Vinicius, Luka Modric, Dani Carvajal, Ferland Mendy, Federico Valverde hanya jadi pemain cadangan.
"Kami tidak butuh poin, tapi kami ingin main bagus. Prioritasnya adalah menghindari masalah dan memberi kesempatan bermain untuk mereka yang jarang dimainkan," ujar Ancelotti usai laga melawan Atletico seperti dilaporkan Marca.
"Tujuannya adalah semuanya bisa dimainkan untuk final dan kami akan bekerja untuk itu. Kami punya cukup waktu untuk mempersiapkan final dan kembali mendapatkan semua pemain."
"Pekan ini kami tidak bisa bekerja terlalu banyak, karena kami harus memainkan dua pertandingan. Hal terbaik adalah melakukan perubahan sesedikit mungkin," kata Ancelotti.
terasa sangat pelik. Sebab, mimpi Man City untuk lolos ke final Liga Champions 2021/2022 sirna pada menit-menit akhir karena kalah dari Real Madrid.

Manchester City menunjukkan performa luar biasa pada musim ini. The Citizen adalah kandidat kuat juara Premier League. Di Liga Champions, walau agak kesulitan di fase grup, Man City dianggap sebagai calon kuat juara.

Langkah Man City akhirnya kandas pada babak semifinal. Padahal, Man City menang 4-3 pada leg pertama dan memimpin dengan skor 1-0 pada leg kedua hingga menit ke-90. Tapi, mimpi lolos ke final itu sirna.

Madrid mencetak dua gol pada menit akhir laga leg kedua dan membuat skor menjadi 2-1. Madrid kemudian mencetak satu gol lain pada extra time. Hasil itu membuat Man City tersingkir.

Pada leg kedua semifinal LigaChampions di Bernabeu, Man City unggul 1-0 dari gol Riyad Mahrez pada menit ke-73. Tapi, pada menit ke-90, Rodrygo mencetak gol dan menyamakan skor. Dari situ, mimpi Man City mulai runtuh karena kebobolan lagi.

"Laga itu (melawan Real Madrid) seperti peran," buka Rodri seperti dikutip dari BBC Sport.

"Itu adalah pertarungan besar dalam pikiran. Anda harus memikirkan apa yang akan terjadi. Situasinya sulit. Anda menunggu selama delapan bulan untuk momen itu datang dan kemudian hilang pada menit-menit akhir."

"Kekalahan dari Real Madrid begitu pelik, tetapi sepak bola terkadang memang seperti ini. Anda harus segera mengalihkan fokus ke Premier League karena ini bahkan lebih sulit," tegas Rodri.

 

 

 

Iklan ada di sini

Komentar